Jelajahhukum.com|SUKABUMI - Kaum pergerakan yang tergolong vocal, Hakim Adonara selama ini dikenal sebagai Ketua Umum LSM GAPURA RI, mulai terkuak identitasnya satu per satu. Siapa sangka pria gondrong beranting sebelah ini adalah sosok seorang pimpinan Pondok Pesantren salafi di Kabupaten Sukabumi.
Bukan tanpa alasan, pria asal Flores Timur-NTT ini beberapa tahun belakangan diketahui sebagai pimpinan Pondok Pesantren Salafi, Nurul Huda As-Safi'iyah. Setelah ditelusuri, Hakim Adonara ternyata juga adalah alumni Pondok Pesantren Salafi Ar-Raudloh di Kadupugur-Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Terbilang cukup lama beliau mengenyam asam manisnya pendidikan pesantren di Ar-Raudloh Kadupugur.
Wajar saja, jika Hakim Adonara kemudian menjadi keluarga bahkan menjadi pimpinan yang mengelola Pondok Pesantren Nurul Huda As-Safi'iyah yang membina para santri dan majelis taklim pondok pesantren peninggalan Alm.KH Badri Syafi'i selama ini.
"Ilmu dan karakternya mumpuni, maka sudah lama kang Ustad Hakim dipercayakan untuk memimpin pesantren, tapi beliau lebih banyak aktivitasnya di luar pesantren karena beliau juga ketua salah satu LSM, memang agak sompral orangnya dan tidak mau dipanggil Ustad, padahal kapasitas keilmuan beliau itu sudah tingkatkan kyai" kata anak Alm.KH.Badri Syafi'i, U.Kusnadi sambil tertawa.
Hakim Adonara sendiri saat dikonfirmasi tampak kaget dan berusaha menyembunyikan identitasnya, Hakim pada akhirnya membenarkan dirinya sebagai pimpinan Ponpes Nurul Huda As-Safi'iyah tetapi ia enggan dipanggil ustadz.
"Ustad atau Kyai itu manusia pilihan Allah, saya tidak pantas disebut Ustad, orang yang bisa mengaji dan mengajarkan kitab-kitab mu'tabaroh itu tidak menjamin dirinya betul-betul seorang Ustad, kalau perilakunya atau akhlaknya masih jauh dari Qur'an dan Sunnah, contohnya pribadi saya ini kan betul-betul manusia pendosa yang masih mencari ampunan dan ridho Allah," jelas Hakim Adonara, pria yang juga Ketua Umum LSM GAPURA RI ini, Sabtu (01/01/2022).
Selain Pondok Pesantren, aktivitas Pesantren Nurul Huda As-Safi'iyah juga menggelar pengajian atau majelis taklim rutinan, baik kalangan ibu-ibu maupun bapak-bapak setiap minggunya. Sementara itu, kondisi fisik pesantren Nurul Huda As-Safi'iyah itu masih banyak membutuhkan pembangunan. Sebagai pimpinan Ponpes, Hakim Adonara menyebutkan dirinya tidak ambil pusing.
"Rezeki itu sudah jaminan Allah, kita hanya ikhtiar toh, nanti juga ada haknya," pungkasnya.
(*red)
Social Header