Jelajahhukum.com||Nisel_Efri Darlin M.Dachi, Sapaan Akrab Harazaki Dachi (Putra Nisel) saat memberikan cerita kisah nya kepada awak media jelajahhukum.com sangat sedih ketika membaca dan mendengar cerita Desa Hiliaurifa-Hilisimaetano, Kecamatan Maniomolo, Kabupaten Nias Selatan, Benar-benar desa tertinggal ditengah-tengah kemajuan yg dicapai Kabupaten Nias Selatan.
Sejak kemerdekaan RI, desa ini belum pernah tersentuh proyek pembangunan, terutama infrasutruktur jalan, pengairan/irigasi, penerangan listrik dan pos pelayanan kesehatan.
Masyarakatnya menggarap sawah tanpa pengairan, perkebunan kelapa, peternakan babi. Hasil pertanian, perkebunan dan peternakan tidak dapat dipasarkan ke kota kecamatan seperti Pasar Pekan Soonogeu dan kota Teluk Dalam (ibu kota Nias Selatan).
Sulitnya menjual hasil pertanian/perkebunan dan peternakan karena jalan setapak yang ada rusak berat. Apabila hujan turun, maka jalan tidak dapat dilalui.
Sungai Eho tidak ada jembatan,ada rakit sederhana tetapi sering hanyut terbawa arus sungai/banjir di musim hujan. Sungai Eho terkenal banyak buayanya, kalau ada yg jatuh ke sungai, kemungkinan untuk hidup hanyalah kalau ada keajaiban.
Anak sekolah yg jatuh dari rakit ke sungai, harapan untuk hidup sungguh membuat hati was-was.
Hiliaurifa artinya Sumber Kehidupan, tetapi tidak ada kehidupan disana
Di malam hari situasi disana sangat gelap karena belum masuk listrik, untuk malam hari masyarakat menggunakan lampu dengan minyak tanah. Beberapa waktu lalu terjadi kebakaran akibat lampu,sejumlah rumah warga habis terbakar dan ada anak yang mengalami luka bakar. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wib,sulit dipadamkan karena warga masih banyak yang tertidur dan masih gelap.
Warga desa selalu merindukan perhatian Pemerintah Kabupaten Nias Selatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bahkan Pemerintah Pusat, supaya ada perhatian memberikan bantuan untuk membangun jalan, membangun irigasi, membangun jembatan di Sungai Eho dan adanya Pos Kesehatan.
Memang selama ini sejak Indonesia merdeka Desa Hiliauriafa seperti tidak mendapat perhatian. Setiap ada pemilihan kepala daerah (Pilkada) baik pemiihan Bupati,Gubernur, Pilpres, dan Pileg selalu para calon atau tim sukses datang untuk berkampanye, tetapi setelah berhasil sama sekali tidak menyuarakan tentang Desa Hiliaurifa, tetap saja kondisinya sebagai desa yang sangat tertinggal.
Kapan Bupati Nias Selatan, Gubernur Sumut, pemerintah pusat, Anggota legislatif mau memperhatikan Desa yg punya potensi destinasi wisata pantai, pertanian dan perkebunan ini?
Masyarakatnya bukan pemalas kerja, tetapi karena tidak ada pembangunan infrastruktur, akhir nya hanya pasrah menunggu dan menunggu.
Sumber: Putra Hilisimaetano - Maniamolo Nias Selatan ; Efri Darlin M.Dachi
Social Header