Jelajahhukum.com|PALABUHANRATU - Pemerintaha Desa (Pemdes) Jayanti kembali melaksanakan Jumsih (Jum'at Bersih) secara gotong royong bersama warga, dengan membersihkan sumber mata air Cilembangan yang berada di wilayah Kampung Teladan RT 04 RW 03 Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu. Hal tersebut disampaikan Nandang,S.Ag selaku Kepala Desa Jayanti saat kerja bakti atau gotong royong di lokasi sumber mata air Cilembangan.
"Kita melaksanakan kegiatan Jum'sih (Jum'at Bersih) bersama-sama dengan warga masyarakat untuk memelihara dan melindungi salah satu sumber mata air yang berada di wilayah Desa Jayanti," ucap Nandang.
Perlu kami sampaikan, lanjut Nandang, bahwa di wilayah Desa Jayanti ada beberapa sumber mata air. Pertama di Cisoka RT 02, di Ciburial RT 02, di Babakan Teladan RW 03, di Cipancur RW 05 dan satu lagi ada di RW 06, tapi di RW 06 ini milik pribadi (milik satu warga) termasuk yang di Cipancur pun tanah nya milik pribadi, tapi bisa di manfaatkan untuk umum.
"Salah satu sumber mata air yang memang paling banyak digunakan oleh warga Desa Jayanti adalah sumber mata air Cilembangan yang berada di Kampung Babakan Teladan. Sumber air tersebut sudah ada sejak dulu dan sudah lama, jika kami prediksikan bahwa sumber mata air yang berada di Cilembangan Babakan Teladan ini digunakan oleh hampir 70 persen warga Desa Jayanti," terangnya.
Nandang pun menjelaskan, warga yang tidak menggunakan sumber mata air Babakan teladan ini adalah warga yang berada di RW 02 Cisoka, sebagian Kampung Bagbagan, kemudian seluruhnya warga Kampung Cipatuguran. Itu tidak menggunakan sumber mata air babakan Teladan Cilembangan.
"Selain itu, warga yang berada di RW 02, RW 03, RW 04 kemudian RW 05 dan juga RW 07. Itu hampir semuanya menggunakan sumber mata air Cilembangan, maka pantas dan wajar sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga, merawat, memelihara, sumber mata air tersebut. Karena sudah menjadi sumber hidup dan kehidupan bagi warga yang memanfaatkannya," ungkap Nandang.
Nah pagi ini, sambung Nandang, kami bersama-sama dengan warga melaksanakan kegiatan jumat bersih di sumber mata air tersebut.
"Pemerintah Desa juga dalam rangka menjaga dan melindungi lokasi sumber mata air tersebut di tahun 2022, kami membuat program dan menganggarkan dari APBDes untuk melindungi dengan cara memasang pagar kawat, agar kedepannya tidak ada warga yang mengaku atau mengeksploitasi tebingnya, kemudian memanfaatkan dengan cara ilegal misalnya atau bahkan dipindahtangan kan kepada pihak lain. Oleh karena nya kami sudah memagar sumber mata air tersebut sampai ke atas perbatasan dengan jalan poros desa, karena masih ada daratannya yang memang bisa dipelihara kemudian bisa ditanami juga dengan pohon-pohon yang bisa menjaga dan melindungi tanahnya dan bisa menghasilkan air," jelas Nandang.
Selain memasang dengan pagar kawat, masih kata Nandang, kami juga melakukan penanaman ditebingnya dan daratannya dengan tanaman-tanaman yang bisa melindungi sumber mata air tersebut.
"Mudah-mudahan salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan oleh hampir 70 persen warga Desa Jayanti tersebut bisa tetap terjaga, terawat, terpelihara dan terlindungi, agar keberlangsungan nya tetap aman, nyaman dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga," ujarnya.
Pemdes Jayanti pun pernaha merasakan di satu masa di awal tahun 2020, dimana sumber mata air tersebut hampir isi airnya berkurang sangat banyak, bahkan sempat agak-agak kisruh tapi masih bisa terkendali.
"Tidak bisa dibayangkan, satu mata air dimanfaatkan oleh ribuan warga, tapi debit air nya sangat berkurang drastis, maka wajar pada waktu itu sempat kisruh dan banyak keluhan serta komplain ke pemerintahan desa, tapi alhamdulilah kita gotong royong dan kerja bakti bersama-sama dengan warga dengan cara membersihkan, kemudian dengan menggali kembali secara manual, karena saluran air nya kami pikir terhalang oleh batu atau pasir yang menutupinya. Satu minggu pasca dibersihkan, alhamdulilah debit air nya kembali meluap ditambah dengan pada saat itu di awal tahun 2020 ada hujan yang cukup deras, oleh karena nya pasca duberaihkan kemudian sedikit melakukan penggalian secara manual kemudian mengangkat batu, mengangkat pasir yang menurut kami itu bisa menghalangi saluran airnya, akhirnya kembai normal," paparnya.
Sebetulnya, Nandang pun menyampaikan bahwa bukan hari ini saja kita melaksanakan kegiatan Jum'at Bersih (Jumsih) untuk memelihara dan merawat air itu, dibeberapa bulan ke belakang pun kita pernah melakukan hal yang sama. Tujuannya adalah untuk merawat, memelihara, melindungi dan menjaga, agar debit airnya tetap normal, karena bagaimana pun air sudah merupakan sumber kehidupan untuk warga semuanya.
"Mudah-mudahan, gotong royong dan kerja bakti di Jumsih kita pada hari ini membawa manfaat dan berkah untuk seluruh warga Desa Jayanti," pungkasnya.
(*one)
Social Header